CARA MUDAH MEMAHAMI RUMITNYA KONSEP “ELEKTRICAL DOUBLE LAYER” DAN “ZETA POTENSIAL”
Pernakah
kamu mendengar tentang lapisan rangkap listrik atau kerennya disebut Electrical double layer dan entang zeta potential ? sudah kah kamu
memahaminya ? terkadang kita merasa ilmu pengetahuan yang kita miliki sudah
sangat cukup, namun itu adalah suatu bentuk kekeliruan karena segala sesuatu
yang kita ketahui tidaklah akan ada apa apanya dibandingkan jika kita harus mengetahui
keseluruhan ilmu pengetahuan yang ada saat ini. langsung saja, mungkin kamu
pernah membaca atau mendengarkan disaat kuliah tentang electrical
double layer dan zeta potential,namun
karena rumitnya bahasan tentang ini kamu enggan untuk mempelajarinya lebih
lanjut. Kali ini dalam artikel ini akan dibahas terkait dua materi ini dengan
cara yang lebih sederhana untuk memaaminya.
SECARA TEORITIS Electrical double
layer
Teori
tentang Electrical double layer atau
lapisan rangkap listrik telah dikemukakan oleh Helmoltz, Gouy Chapman dan Stern. Teori
Helmholtz mengemukakan bahwa akan terjadi peristiwa penetralan muatan
dipermukaan logam dengan muatan pada pada larutan, serta beda potensial akan
berkurang dengan bertambahnya jarak dari permukaan logam. sedangkan teori Gouy
Chapman mengemukaan bahwa potensial dipermukaan logam dipengaruhi oleh ion yang
berada dipermukaan dan ion yang memiliki muatan berbeda yang ada pada larutan
serta semakin jauh jarak dari permukaan maka konsentrasi akan semakin kecil, hal
ini dikarenakan adanya difusi muatan melalui diffuse double layer . sedangkan teori stern mengemukakan bahwa ion
ion hanya berada pada jarak beberapa nanometer dari permukaan logam (tidak
menempel) yang juga mengasumsikan bahwa ion ion dapat diserap disebuah
lapisan yang disebut stern layer. Nilai potensial akan
menuruan secara linier pada stern layer
dan akan menurun secara eksponensial diffusion
layer.
PEMAHAMAN SEDERHANANYA Electrical double layer adalah
Electrical double layer adala lapisan rangkap listrik yang
terbentuk secara langsung karena adanya interaksi antara muatan pada partikel
dengan muatan pada larutan, partikel yang didispersikan dalam larutan
permukaannya akan terbentuk lapisan lapisan yang disusun oleh muatan muatan pada
larutan, lapisan pertama yang menempel pada permukaan partikel disebut stern layer, lapisan kedua disebut Gouy chapman layer atay diffusion layer ,
dan lapisan setelahnya sliping plane.
Zeta Potensial
Zeta Potential adalah parameter muatan listrik antara
partikel koloid. Nilai zeta potensial berbanding terbalik dengan kecenderungan
partikel berinteraksi. Untuk sediaan sistem disperse, nilai zeta potensial ini
sangat berperan untuk menentukan
kestabilan dari suatu sediaan sistem dispersi, yang pada tetapannya nilai zeta
potensial berbanding lurus dengan kestabilan suatu sistem dispersi.
Untuk
mempermudah memahaminya, harus di pahami dulu sifat ataupun karakteristik dari
larutan.
MEMAHAMI PERBEDAAN LARUTAN, KOLOID DAN
SUSPENSI
Perbedaan berdasarkan jenis campuran
dan ukuran partikel.
Larutan
Adalah campuran homogen
dari zat terlarut dan pelarutnya yang tidak dapat dibedakan lagi secara kasat
mata, memiki ukuran ikatan kurang dari 1 nm, cenderung lebih stabil.
Koloid
Adalah sistem dispersi
padat cair atau dispersi cair cair (tidak melarut secara homogen), memiliki
ukuran partikel kurang lebih 2-500 nm, masih dapat dibedakan menggunakan
mikroskop electron, cenderung tidak stabil (tidak stabil dimaksudkan karena
memungkinkan adanya interaksi antar partikel untuk membentuk partikel yang
lebih besar, dan menyebabkan ketidakstabilan berupa penggumpalan, pengendapan
ataupun pengapungan).
Suspensi
Pada umumnya adalah
campuran heterogen yang merupakan sistem disperse padat cair, memiliki ukuran
partikel >500 nm, dapat diamati dengan kasat mata dan cenderung membentuk
endapan.
SELANJUTNYA PAHAMI SIFAT DARI PARTIKEL
Sebagaimana yang kita ketahui secara teoritis
partikel adalah sebuah
satuan dasar dari benda atau materi. Bisa juga dikatakan Partikel merupakan
satuan bagian terkecil dari suatu materi. Jenis Partikel ini ada 3 yaitu: atom,
molekul, dan ion. Jadi baik atom, molekul, dan ion ke tiga-nya merupakan satuan
terkecil dari materi yg secara umum disebut partikel.
Partikel berdasarakan jenisnya ada yang berbentuk padatan,
cairan maupun gas. Yang umumnya memiliki
muatan yang memungkinkan setiap partikel dapat berinteraksi antar partikel
sejenis maupun dengan yang tidak sejenis, pada permukaan partikel memiliki
tingkat energi yang berbeda beda, umumnya disebut energi bebas permukaan.
Energy bebas permukaan ini memiliki korelasi dengan ukuran partikel dan
interaksinya, ukuran partikel berbanding terbalik dengan energy bebas permukaan
dan berbanding lurus dengan kecenderungan partikel untuk berinteraksi,
sederhananya semakin besar ukuran partikel maka energi bebas permukaan semakin
kecil, energi bebas permukaan yang kecil maka kecenderungan partikel
berinteraksi semakin kecil juga.
TERUS APA HUBUNGANNYA DENGAN
ELECTRICAL DOUBLE LAYER (Lapisan Rangkap
Listrik) dan ZETA POTENSIAL ?
Hubungannya
dengan Electrical double layer
Pada bahasan sebelumnya kita
mengetahui bahwa suatu partikel memiliki muatan, entah itu muatan positif
ataupun muatan negatif, muatan pada partikel ini ini akan berinteraksi dengan
dengan muatan yang terdapat dalam larutan, hasil interaksi akan membentuk lapisan
pada permukaan partikel, lapisan ini tersusun dari kumpulan muatan muatan yang
yang berasal dari larutan, lapisan pertama yang menempel langsung pada
permukaan partikel disbut dengan lapisan stern (Stern layer), ketika partikel bermuatan negatif, maka pada lapisan
stern akan disusun oleh muatan muatan yang yang bersifat positif, dan begitu
juga sebaliknya. Untuk lapisan kedua akan diisi oleh muatan muatan positif
ataupun negatif secara kontinyu selalu bergantian hingga berada pada ke keadaan
setimbang, lapisan ini disebut juga diffusion layer, dan pada lapisan ketiga
disusun oleh muatan muatan positif ataupun negatif dengan susunan muatan yang
lebih renggang, kondisi muatan muatan pada masing masing lapisan memiliki nilai
potensial yang berbeda berbeda.
Hububngannya dengan Zeta potensial
Lantas bagaiamana hubungannya dengn nilai zeta potensial ? kembali lagi pada bahasan sebelumnya terkait electrical double layer. Sebagaimana yang kita bahas sebelumnya terdapat lapisan lapisan muatan pada permukaan partikel, muatan muatan ini berada pada tempat tempat tertentu atau bagian bagian tertentu yang masing massing memiliki nilai potensialnya.
1. Permukaan partikel disebut dengan surface potensial
2. Lapisan setelahnya disebut Stern
Potensial
3. Lapisan paling luar atau jarak dari
permukaan partikel hingga susunan muatan paling akhir disebut zeta potensial
Nah zeta potensial ini dimaksudkan
sebagai parameter muatan listrik atau sederhananya adalah keseleruhan muatan
penyusun lapisan lapisan yang menempel pada partikel mulai dari lapisan pertama
hingga lapisan paling akhir, yang dimana
semakin tinggi nilai zeta potensial ini maka gaya tolak menolak antar partikel
semakin tinggi, atau kecenderungan interaksi antar partikel semakin kecil
karena dihalangi oleh lapisan lapisan muatan listrik
BELUM PAHAM ? INI CONTOH SEDERHANANYA
Bayangkan
kamu dan satu orang temanmu adalah suatu partikel yang bermuatan negatif
kemudian dimasukan dalam suatu ruangan yang didalamnya terdapat muatan muatan
positif dan negatif, hal yang yang pertama akan terjadi adalah permukaan tubuhmu
akan ditempeli oleh muatan muatan positif yang ada dalam ruangan membentuk
suatu lapisan, lapisan ini dinamkaan stern
layer, diikuti oleh lapisan lapisan selanjutnya, nah lapisan lapisan muatan
yang menempel pada permukaan tubuhmua dan permukaan tubuh teman kamu ini lah
yang menjadi penghalang kalian berdua untuk berinteraksi, beginilah electrical double layer dan nilai zeta potential bekerja.
TERUS BAGAIAMANA HUBUNGANNYA DENGAN
STABILITIAS SEDIAAN FARMASI KHUSUSNYA SISTEM DISPERSI
Sistem
dispersi koloid ataupun suspensi, merupakan sediaan cair yang terdiri dari dua
atau lebih fase internal yang terdispersi dalam fase eksternal, fase internal
ini biasa berupa partikel dengan ukuran yang sangat kecil. Kita telah
mengetahui sifat dan karakteristik dari partikel pada bahasan sebelumnya,
partikel partikel ini memiliki kecenderungan untuk saling berinteraksi satu
sama lain, untuk membentuk partikel yang lebih besar (aglomerat), partikel
partikel yang membentuk aglomerat ini menjadikan sediaan tidak stabil, yang
bentuk bentuk ketidakstabilannya dapat mempengaruhi efektivitas dari sediaan
farmasi. Namun bentuk ketidakstabilan ini dapat terhambat prosesnya dengan
adanya Electrical double layer,
lapisan rangkap listrik ini akan mempertahankan partikel partikel untuk tetap
berada pada keadaan terdispersi, dengan otomatis sediaan akan tetap stabil.
SELAIN TERJADINYA INTERAKSI ANTAR
PARTIKEL, FAKTOR-FAKTOR APA LAGI YANG MEMPENGARUHI STABILITAS SEDIAAN ?
Selain adanya
interaksi antara patikel, faktor lain yang dapat menyebabkan ketidakstabilan
sediaan adalah perubahan suhu, paparan sinar matahari langsung, bau yang
mnyengat, kontaminan dan faktor eksternal lainnya, hal ini sangat penting untuk
diperhatikan dan diindari karena dapat mempengaruhi stabilitas dari sediaan
yang juga bisa menurunkan efektivitas dari sediaan dalam menjalankan
aktivitasnya.
APA SAJA SEDIAAN DISPERSI ?
Sistem
dispersi sediaan cair pada umumnya terbagi atas dua yaitu disperse padat cair
(contohnya adalah sediaan sediaan suspense) dan disperse cair cair (contohnya
adala sediaan sediaan emulsi.
-
Kalamin
losio
-
Antasida
-
Antibiotic
dry suspension
-
Hand
and body lotion
-
dan
lain lain
BAGAIMANA MENGATAHUI SEDIAAN YANG
MASIH STABIL DAN YANG SUDAH RUSAK ?
Untuk
mengetahui sediaan yang mengalami kerusakan maupun sediaan yang stabil pada
umumnya dapat dlakukan berbagai cara, baik itu secara instrumental maupun
pengamatan visual. Sediaan yang mengalami kerusakan pada umumnya terlihat
adanya perubahan fisik, berupa perubahan warna, pengendapan, penggumpala,
perubahan bau dan parameter parameter lain, untuk sediaan disperse koloid
kerusakan biasanya ditandai dengan adanya penggumpalan partikel membentuk
aglomerat, pemisahan fase, hingga pengendapan partikel, pada kondisi terntentu
juga dapat terjadi reaksi oksidasi ataupun hidrolisis yang menyebabkan adanya
perubahan warna ataupun aroma. Untuk sediaan sediaan obat cair lainnya memiliki
parameter yang kurang lebih sama dan juga ada yang berbeda untuk menentukan terjadinya
kerusakan.
LANTAS BAGAIMANA PERAN FARMASI
MENGENAI HAL INI ?
Sebagai
profesi yang disiplin ilmunya adalah tentang segala sesuatu mengenai obat-obatan
maupun pengobatan, seorang farmasis memiliki tugas untuk memperbaiki, mencegah,
dan mengembangkan sediaan sediaan farmasi, memberikan informasi kepada pasien
terkait bagaiamana tatalaksana penggunaannya untuk mencapai terapi yang
maksimal.
Terkait
electrical double layer, farmasis terus melakukan penelitian-penelitian terkait
pengembangan stabilitas sediaan, khusunya dalam hal ini adalah pengujian
pengujian terkait electrical double layer in dalam menigkatkan stabilitas
sediaan, Beberapa diantaranya ialah studi tentang teori electrical double layer
terhadap efek ukuran ion dalam molekul pelarut, efek electrical double layer
dalam reaksi transfer ion, struktrur dan kapasitas electrical duble layer,
teknik vibrasi permukaan spesifik terkait electrical double layer, efek
electrical double layer dalam pemisahan emulsi minyak dalam air dan mekanisme
statistical dari electrical double layer. Pengujian pengujian dilakukan untuk
lebi mempelajari terkait sifat dari electrical double layer sehingga dapat
dijadikan acuan ataupun dasar dari pengembangan stabilitas sediaan.
APA HAL-HAL YANG HARUS DIKETAUI OLEH
KONSUMEN ?
Hal pertama
yang harus dilakukan oleh konsumen, terkait penggunaan obat, dianjurkan untuk
mempertanyakan segala sesuatu yang tidak diketahui kepada apoteker terkait obat
obatan yang diterima.Dimulai dari bagaiaman cara penggunaannya, indikasi, efek
samping, bagaimana mengatasi efeksamping, hingga bagaimana cara penyimanan yang
baik, tidak lupa hal yang paling penting yaitu untuk selalu mengecek tanggal
kadarluarsa obat sebelum menggunakannya.
Semoga
Bermanfaat
DAFTAR PUSTAKA
Henderson,
D. 1982. The Statistical Mechanisme of
the Electric Double Layer. University of Puerto Rico, Rio Pedras; USA.
Bikerman,
J. 2009. Structure and Capasity of Electrical
Double Layer. United Kindom
Lin,
C., et al. 2016. Electrical Double Layer
Effect on Ion Transfer Reaction. University of Oxford; United Kingdom.
Torrie,
M. G. et al., 1989. Theory of The
Electrical Double Layer: Ion Size Effect in a Molecular Solvent. Royal
Military Colege; Canada.
Nagata, Y. and Saul, M. 2018. Electrical Double
Layer Probed by Surface-Specific Vibrational Technique. University of
California ; USA
Sinha, S. et al . 2015. Electrical Double Layer Probed by Surface-Specific Vibrational
Technique. University of Maryland
;USA
terimakasih penjelasannya Ka Agil :)
BalasHapusBarusan baca. . Dan sangat bermanfaat bro..
BalasHapusSangat bermanfaat kak, terimakasih penjelasannya.
BalasHapus